Pameran Fotografi Nasional – RANACARITA

Term of Reference

Tajuk

RANACARITA

Latar Belakang

Ranacarita merupakan paduan dua kata: “rana” dan “carita”. Dalam khasanah fotografi, rana (en: shutter)  merupakan elemen vital dalam kamera, berupa tirai yang menutupi permukaan sensor foto (media peka cahaya). Jika tirai ini terbuka maka terjadi pajanan (exposure) pada sensor foto tersebut. Kualitas citra yang dihasilkan sangat ditentukan oleh pengaturan kecepatan rana. Sedangkan kata “carita” (Sanskerta) berarti cerita/ kisah. Ranacarita, dalam hal ini, dimaknai berbagi cerita/ kisah melalui rana (fotografi). Setiap obyek tangkapan kamera dalam karya fotografi tentu mengandung cerita/ kisah yang bisa dibagikan kepada khalayak. Dengan latar belakang pemikiran sederhana itu, pameran ini dihadirkan dengan tajuk Ranacarita.

Fotografi menangkap, membekukan, menyimpan, dan mendokumentasikan momentum-momentum yang sarat dengan makna, narasi, pesan, serta kisah-kisah di dalamnya. Oleh karenaya, karya fotografi sudah semestinya perlu diapresiasi layaknya karya-karya seni lain. Pameran ini merupakan upaya dan wahana untuk menyajikan beragam karya fotografi agar bisa diapresiasi oleh khalayak masyarakat secara luas, sekaligus mempertemukan para kreatornya. Pada ranah tertentu, peristiwa apresiasi tersebut akan bermuara terjadinya relasi antara kreator (fotografer) dan apresiator. Melalui karya-karyanya, fotografer berbagi pesan (cerita-cerita/ kisah-kisah) menarik, sedangkan apresiator berusaha menemukan makna dan inspirasi di dalamnya.

Tajuk Ranacarita sekaligus menjadi bingkai yang sangat longgar bagi pameran fotografi ini, dengan spirit akomodasi atas keragaman latar belakang partisipan dan karya-karya fotografi yang dihasilkan. Pameran ini berskala nasional, menampilkan karya-karya fotografi yang dibuat oleh Prof. Sofyan Salam dan partisipan-partisipan lain dari berbagai wilayah di Indonesia. Selama ini, publik telah mengenal Prof. Sofyan Salam sebagai tokoh akademik dalam bidang pendidikan seni di Indonesia dengan berbagai peran yang diemban. Di kalangan Asosiasi Pendidik Seni Indonesia (APSI), Prof. Sofyan Salam. juga dikenal sebagai tokoh yang berperan penting dalam membidani kelahiran, mengembangkan, dan menjaga eksistensi asosiasi tersebut. Selain ketokohan dan peran-peran yang diemban, Prof. Sofyan Salam juga memiliki ketertarikan dalam berkarya fotografi. Atas inisiasi Pengurus APSI, Prof. Sofyan Salam. berkenan menyajikan karya-karya fotografi beliau bersama karya-karya partisipan lain dalam pameran ini.

Tema

“Berbagi cerita/ kisah melalui karya fotografi”

Skala

Pameran Nasional

Penyelenggara

Asosiasi Pendidik Seni Indonesia (APSI) bekerjasama  Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) UNNES, Prodi S3 Pendidikan Seni FBS UNNES, Prodi S2 Pendidikan Seni FBS UNNES, Prodi Pendidikan Seni Rupa, Prodi Seni Rupa, dan Prodi Desain Komunikasi Visual FBS UNNES.

Peserta

1. Prof. Sofyan Salam
2. Partisipan Anggota dan/ atau Pengurus APSI
3. Partisipan Masyarakat Akademik Seni Indonesia

Target

100 karya fotografi

Tatakala

Materi

• Peserta (partsipan) mengirim karya fotografi tercetak (cetak foto) dalam ukuran 16 R atau 16 RS tanpa figura (figura/pengemasan karya disiapkan oleh panitia).
• Partisipan boleh mengirim maksimal 2 karya, panitia berhak memilih salah satu atau keduanya untuk diikutsertakan pameran.
• Peserta mengisi data open submission untuk kepentingan penyusunan katalog.
• Tidak ada ketentuan/pembatasan penggunaan piranti kamera dan waktu/tahun pembuatan karya.

Alamat Pengiriman Karya

            Gedung B9 L2, Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Universitas Negeri Semarang (UNNES), Kampus Sekaran Gunungpati-Kota Semarang Jawa Tengah.

Link Open Submission

https://forms.gle/vXmghvx7bwenLfWz5

Tempat

Galeri B-9, Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang, Kampus Sekaran Gunungpati-Kota Semarang Jawa Tengah.

Rekognisi

Seluruh partisipan memperoleh e-katalog dan e-sertifikat pameran.

Narahubung

Dr. Eko Sugiarto, M.Pd (hp. 085647797739)

Disclaimer

Setelah pelaksanaan pameran, pengambilan karya tercetak yang dipamerkan menjadi tanggungjawab partisipan, penyelenggara tidak mengirim/ mengembalikan karya dimaksud. Apabila dalam kurun waktu 3 bulan karya tidak diambil oleh partisipan, karya tidak lagi dalam tangggungjawab penyelenggara (disimpan oleh APSI).